Persoalan Negara Federal Dan Bfo

Persoalan Negara Federal Dan Bfo

Persoalan Negara Federal Dan Bfo

Contoh soal persoalan negara federal dan bfo

1. Contoh soal persoalan negara federal dan bfo

Sejarah Persoalan Negara Federal dan BFO

Dalam tubuh BFO juga bukan tidak terjadi pertentangan. Sejak pembentukannya di Bandung pada bulan Juli 1948, BFO telah terpecah ke dalam dua kubu. Kelompok pertama menolak kerjasama dengan Belanda dan lebih memilih RI untuk diajak bekerjasama membentuk Negara Indonesia Serikat. Kubu ini dipelopori oleh Ide Anak Agung Gde Agung (NIT) serta R.T. Adil Puradiredja dan R.T. Djumhana (Negara Pasundan). Kubu kedua dipimpin oleh Sultan Hamid II (Pontianak) dan dr. T. Mansur (Sumatera Timur). Kelompok ini ingin agar garis kebijakan bekerjasama dengan Belanda tetap dipertahankan BFO. Ketika Belanda melancarkan Agresi Militer II-nya, pertentangan antara dua kubu ini kian sengit. Dalam sidang-sidang BFO selanjutnya kerap terjadi konfrontasi antara Anak Agung dengan Sultan Hamid II. Dikemudian hari, Sulta

Hamid II ternyata bekerjasama dengan APRA Westerling mempersiapkan pemberontakan terhadap pemerintah RIS.

Setelah Konferensi Meja Bundar atau KMB (1949), persaingan antara golongan federalis dan unitaris makin lama makin mengarah pada konflik terbuka di bidang militer, pembentukan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) telah menimbulkan masalah psikologis. Salah satu ketetapan dalam KMB menyebutkan bahwa inti anggota APRIS diambil dari TNI, sedangkan lainnya diambil dari personel mantan anggota KNIL. TNI sebagai inti APRIS berkeberatan bekerjasama dengan bekas musuhnya, yaitu KNIL. Sebaliknya anggota KNIL menuntut agar mereka ditetapkan sebagai aparat negara bagian dan mereka menentang masuknya anggota TNI ke negara bagian (Taufik Abdullah dan AB Lapian, 2012.). Kasus APRA Westerling dan mantan pasukan KNIL Andi Aziz sebagaimana telah dibahas sebelumnya adalah cermin dari pertentangan ini.

Namun selain p
ergolakan yang mengarah pada perpecahan, pergolakan bernuansa positif bagi persatuan bangsa juga terjadi. Hal ini terlihat ketika negara-negara bagian yang keberadaannya ingin dipertahankan setelah KMB, harus berhadapan dengan tuntutan rakyat yang ingin agar negaranegara bagian tersebut bergabung ke RI.

maaf kalo salah

2. Bagaimana akhir dr persoalan Negara federal dan BFO

Namun selain pergolakan yang mengarah pada perpecahan, pergolakan bernuansa positif bagi persatuan bangsa juga terjadi. Hal ini terlihat ketika negara-negara bagian yang keberadaannya ingin dipertahankan setelah KMB, harus berhadapan dengan tuntutan rakyat yang ingin agar negaranegara bagian tersebut bergabung ke RI.

3. Bagaimana akhir dr persoalan Negara federal dan BFO

Konsep Negara Federal dan “Persekutuan” Negara Bagian (BFO/ Bijeenkomst Federal Overleg) mau tidak mau menimbulkan potensi perpecahan di kalangan bangsa Indonesia sendiri setelah kemerdekaan. Persaingan yang timbul terutama adalah antara golongan federalis yang ingin bentuk negara federal dipertahankan dengan golongan unitaris yang ingin Indonesia menjadi negara kesatuan.
Dalam konferensi Malino di Sulawesi Selatan pada 24 Juli 1946 misalnya, pertemuan untuk membicarakan tatanan federal yang diikuti oleh wakil dari berbagai daerah non RI itu, ternyata mendapat reaksi keras dari para politisi pro RI yang ikut serta. Mr. Tadjudin Noor dari Makasar bahkan begitu kuatnya mengkritik hasil konferensi.
Perbedaan keinginan agar bendera Merah-Putih dan lagu Indonesia Raya digunakan atau tidak oleh Negara Indonesia Timur (NIT) juga menjadi persoalan yang tidak bisa diputuskan dalam konferensi. Kabinet NIT juga secara tidak langsung ada yang jatuh karena persoalan negara federal ini (1947).

4. Awal pemberontakan negara federal dan bfo

Dalam konferensi Malino di Sulawesi Selatan pada 24 Juli 1946 misalnya, pertemuan untuk membicarakan tatanan federal yang diikuti oleh wakil dari berbagai daerah non RI itu, ternyata mendapat reaksi keras dari para politisi pro RI yang ikut serta. Mr. Tadjudin Noor dari Makasar bahkan begitu kuatnya mengkritik hasil konferensi.

Perbedaan keinginan agar bendera Merah-Putih dan lagu Indonesia Raya digunakan atau tidak oleh Negara Indonesia Timur (NIT) juga menjadi persoalan yang tidak bisa diputuskan dalam konferensi. Kabinet NIT juga secara tidak langsung ada yang jatuh karena persoalan negara federal ini (1947).

Setelah Konferensi Meja Bundar atau KMB (1949), persaingan antara golongan federalis dan unitaris makin lama makin mengarah pada konflik terbuka di bidang militer, pembentukan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) telah menimbulkan masalah psikologis. Salah satu ketetapan dalam KMB menyebutkan bahwa inti anggota APRIS diambil dari TNI, sedangkan lainnya diambil dari personel mantan anggota KNIL. TNI sebagai inti APRIS berkeberatan bekerjasama dengan bekas musuhnya, yaitu KNIL. Sebaliknya anggota KNIL menuntut agar mereka ditetapkan sebagai aparat negara bagian dan mereka menentang masuknya anggota TNI ke negara bagian (Taufik Abdullah dan AB Lapian, 2012.). Kasus APRA Westerling dan mantan pasukan KNIL Andi Aziz sebagaimana telah dibahas sebelumnya adalah cermin dari pertentangan ini.

Namun selain pergolakan yang mengarah pada perpecahan, pergolakan bernuansa positif bagi persatuan bangsa juga terjadi. Hal ini terlihat ketika negara-negara bagian yang keberadaannya ingin dipertahankan setelah KMB, harus berhadapan dengan tuntutan rakyat yang ingin agar negaranegara bagian tersebut bergabung ke RI.

5. konferensi inter – indonesia berlangsung antara indonesia dan bijeenkomst federal overleg (bfo) bfo adalah perkumpulan negara negara federal di wilayah

BFO terdiri atas negara federal dengan wilayah di timur Indonesia

6. Jelaskan jalannya pemberontakan persoalan negara federal dan BFO

Jawaban dan penjelasan:

Latar belakang persoalan negara federal dan konferensi pembentkan Badan Permusyawaratan Federal (BFO) pada 27 Mei 1948 dilatarbelakangi oleh sikap Belanda yang tidak mau mengakui kedaulatan Negara Republik Indonesia, meskipun dalam hal ini Indonesia telah menyatakan merdeka melalui Proklamasi 1945.

Jawaban:

Latar belakang persoalan negara federal dan konferensi pembentkan Badan Permusyawaratan Federal (BFO) pada 27 Mei 1948 dilatarbelakangi oleh sikap Belanda yang tidak mau mengakui kedaulatan Negara Republik Indonesia, meskipun dalam hal ini Indonesia telah menyatakan merdeka melalui Proklamasi 1945

maaf kalau salah 🙂

follow me

7. Cerita terjadinya konfik negara federal dan bfo

Perbedaan keinginan agar bendera Merah-Putih dan lagu Indonesia Raya digunakan atau tidak oleh Negara Indonesia Timur (NIT) juga menjadi persoalan yang tidak bisa diputuskan dalam konferensi. Kabinet NIT juga secara tidak langsung ada yang jatuh karena persoalan negara federal ini (1947).

8. Tokoh-tokoh yang terlibat dalam persoalan negara federal dan BFO

BFO adalah negara-negara boneka bentukan belanda, yang bertujuan untuk memecah belah kesatuan dan persatuan sehingga mereka dapat kembali menguasai negara ini. tokoh – tokoh yang terlibat di dalam PEMBENTUKANnya adalah Dr. Hubertus Johanes Van Mook.

9. Apa yang kau tau tentang Persoalan Negara Federal dan BFO? Jelaskan

moco buku go,,,,,,,,,

10. waktu terjadinya persoalan negara federal dan bfo

innggrriiss,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

11. proses timbulnya persoalan negara federal dan BFO apa? jawab ya:)

karna jendral negara federal berbuat curang dalam kerjasama

12. kesimpulan dari persolan negara federal dan bfo

Bfo sendiri adalah badan musyawarah negara negara federal diluar ri, yg dibentuk oleh belanda. Pada awalnya, bfo berada dibawah kendalibelanda. Namun lama kelamaan bdan ini tidak selalu memihak pada belanda. Pro-kontra tentang negara negara federal inilah yang kerap menimbulkan pertentangan.

13. Latar belakang persoalan negara federal dan bfo

Dalam negara federal ada pembagian wewenang antara pemerintah pusat dengan pemerintah federal dan UU negara bagian/ federal tidak terikat dengan UU pemerintah pusat. Sedangkan BFO adalah singkatan dari Bijeenkomst voor Federaal Overleg, yg merupakan forum kerja sama antara negara-negara boneka buatan Belanda di masa awal kemerdekaan RI.

14. Apa yang dimaksud dengan negara federal atau BFO bijeenkomst Federal overleg ​

Jawaban:

Majelis Permusyawaratan Federal atau Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO) adalah sebuah komite yang didirikan oleh Belanda untuk mengelola Republik Indonesia Serikat (RIS) selama Revolusi Nasional Indonesia (1945–
1949).

Penjelasan:

Bijeen komet voor federal overleg(BFO) adalah lembaga/komite yg dibentuk oleh Belanda dimasa perang untuk mengatur negara-negara federal yg mengelola REPUBLIK INDONESIA SERIKAT (RIS) sama Revolusi nasional Indonesia

smoga membantu^_^

15. PENGERTIAN NEGARA FEDERAL DAN BFO?

negara federal adalah sebuah bentuk pemerintahan dimana beberapa negara bagian bekerja sama dan membentuk kesatuan
Negara BFO adalah sebuah kumpulan dari negara negara ciptaan pemerintah kolonial belanda di indonesia.

16. Latar belakang persoalan negara federal dan bfo

untuk menanamkan kembali kekuasaan belanda di indonesia belanda membentuk negara boneka tujuannya untuk mengepung kedudukan pemerintahan indonesia dan mempersempit wilayah kekuasaan indonesia. belanda membentuk pemerintahan federal dengan van mook sebagai kepala pemerintahan. dalam konferensi federal di bandung tahun 1948 lahirlah BFO yang terhimpun negara negara boneka ciptaan belanda

17. Siapa tokoh yang terlibat dalam konflik negara federal dan BFO

Jawaban:

Dr. Hubertus Johanes Van Mook.

Penjelasan:

18. Bagaimana proses terjadinya peristiwa persoalan negara federal dan BFO

Indonesia masa pemerintahan federal

Latar belakang persoalan negara federal dan konferensi pembentkan Badan Permusyawaratan Federal (BFO) pada 27 Mei 1948 dilatarbelakangi oleh sikap Belanda yang tidak mau mengakui kedaulatan Negara Republik Indonesia, meskipun dalam hal ini Indonesia telah menyatakan merdeka melalui Proklamasi 1945.

Kedatangan Belanda pasca proklamasi membuat haluan politik Indonesia berubah. Jika awalnya Indonesia menyakan sebagai negara kesatuan, maka dengan ancaman kedatangan belanda Soekarno mengubah bentuk negara kesatuan menjadi federal yang dipimpin oleh Sjahrir. Alasannya, van Mook yang merupakan pimpinan tidak mau berunding dengan Soekarno. Perubahan bentuk negara ini hanya bersifat politis.

Semoga Bermamfaat Ya !!

19. Latar belakang persoalan negara federal dan bfo

Kelas XI
Sejarah
Indonesia masa pemerintahan federal

Latar belakang persoalan negara federal dan konferensi pembentkan Badan Permusyawaratan Federal (BFO) pada 27 Mei 1948 dilatarbelakangi oleh sikap Belanda yang tidak mau mengakui kedaulatan Negara Republik Indonesia, meskipun dalam hal ini Indonesia telah menyatakan merdeka melalui Proklamasi 1945.

Kedatangan Belanda pasca proklamasi membuat haluan politik Indonesia berubah. Jika awalnya Indonesia menyakan sebagai negara kesatuan, maka dengan ancaman kedatangan belanda Soekarno mengubah bentuk negara kesatuan menjadi federal yang dipimpin oleh Sjahrir. Alasannya, van Mook yang merupakan pimpinan tidak mau berunding dengan Soekarno. Perubahan bentuk negara ini hanya bersifat politis.

20. siapa pemimpin dalam negara federal dan bfo

negara federal = kepala pemerintahan adalah perdana menteri/parlemen
kepala negara adalah presiden raja atau ratu
bfo adalah negara federal bentukan belanda

Video Terkait