Profil Dokter Spesialis Batu Empedu di Surabaya
Jika Anda mengalami masalah kesehatan terkait dengan batu empedu, segeralah cari dokter spesialis untuk menanganinya. Salah satu kota di Indonesia yang memiliki banyak dokter spesialis batu empedu adalah Surabaya. Berikut adalah profil beberapa dokter spesialis batu empedu di Surabaya.
1. Dr. dr. Cahyo Wicaksono, Sp.B
Dr. dr. Cahyo Wicaksono, Sp.B adalah seorang dokter spesialis bedah yang berpraktik di RS Mitra Keluarga Surabaya. Beliau merupakan salah satu dokter spesialis batu empedu terbaik di Surabaya dengan jam kerja dari Senin hingga Sabtu. Dr. Cahyo Wicaksono telah memperoleh berbagai penghargaan di bidang bedah mulai dari penghargaan terbaik dalam pendidikan dokter bedah hingga penghargaan terbaik dalam pengerjaan operasi batu empedu. Beliau merupakan anggota dari beberapa organisasi medis, seperti Perhimpunan Dokter Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia.
Dr. Cahyo Wicaksono mendapatkan gelar dokternya dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan lulus sebagai dokter dengan predikat cum laude. Beliau kemudian melanjutkan pendidikan spesialis bedah di RSUD Dr. Soetomo. Sebagai seorang dokter spesialis bedah yang berpengalaman, Dr. Cahyo Wicaksono telah mengerjakan berbagai macam kasus di bidang bedah termasuk kasus batu empedu.
Jangan ragu untuk berkonsultasi pada Dr. Cahyo Wicaksono jika Anda atau anggota keluarga memiliki masalah dengan batu empedu. Beliau akan memastikan Anda mendapatkan perawatan terbaik dengan pengalaman serta kualitasnya yang selama ini diakui oleh pasiennya.
Penyebab Terjadinya Batu Empedu
Batu empedu adalah masalah kesehatan yang cukup umum dan menyakitkan. Tidak hanya membuat Anda merasakan sakit yang luar biasa, tetapi batu empedu juga dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan Anda. Untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi masalah ini, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu penyebab terjadinya batu empedu. Berikut ini penjelasannya:
1. Tingginya Kadar Kolesterol
Penyebab utama pembentukan batu empedu adalah tingginya kadar kolesterol dalam darah. Organ hati memproduksi kolesterol dalam jumlah besar dan kemudian mengeluarkannya ke dalam saluran empedu untuk pencernaan. Kolesterol yang terlalu banyak dihasilkan oleh hati tidak sepenuhnya terurai oleh empedu, sehingga dapat membentuk endapan kolesterol dalam empedu. Lama-kelamaan, endapan tersebut dapat memadat dan menjadi batu empedu yang dapat menyumbat saluran empedu dan menyebabkan rasa sakit.
2. Kebiasaan Makan yang Tidak Sehat
Kebiasaan makan yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan yang kaya lemak dan kalori, dapat memicu terjadinya batu empedu. Makanan jenis ini membuat tubuh menghasilkan lebih banyak kolesterol sehingga meningkatkan risiko terbentuknya batu empedu. Karena itu, sangat penting untuk menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang jika Anda ingin mencegah terjadinya kadar kolesterol tinggi dan batu empedu.
3. Obesitas
Obesitas atau kelebihan berat badan adalah kondisi yang berbahaya bagi kesehatan dan dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan, termasuk batu empedu. Orang yang menderita obesitas lebih cenderung menghasilkan lebih banyak kolesterol dalam tubuh karena makanan yang mereka konsumsi. Selain itu, obesitas dapat mempengaruhi produksi hormon yang berperan dalam regulasi kadar kolesterol sehingga memperburuk keadaan.
4. Kehamilan
Pada wanita hamil, perubahan hormonal dapat meningkatkan risiko terjadinya batu empedu. Hormon progesteron yang terlibat dalam kehamilan dapat membuat empedu mengalir dengan lebih lambat dan meningkatkan kemungkinan terjadinya endapan kolesterol dalam empedu. Namun, risiko ini biasanya lebih besar pada trimester ketiga kehamilan.
5. Riwayat Keluarga
Jika anggota keluarga Anda pernah menderita batu empedu, maka Anda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kondisi ini. Meskipun faktor genetik tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas batu empedu, faktor keturunan bisa memengaruhi pola diet dan gaya hidup keluarga. Sehingga hal ini dapat meningkatkan risiko terkena batu empedu.
Itulah beberapa penyebab terjadinya batu empedu yang perlu Anda ketahui. Meskipun beberapa faktor di atas tidak dapat dihindari, Anda masih bisa mencegah terjadinya batu empedu dengan menjaga pola makan yang sehat, olahraga secara teratur, dan menjaga berat badan ideal. Jadi, segeralah periksakan diri Anda ke dokter spesialis batu empedu di Surabaya bagi yang mengalami gejala batu empedu untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Gejala Batu Empedu yang Perlu Diwaspadai
Batu empedu merupakan kondisi medis yang umum terjadi. Namun, banyak penderita batu empedu yang tidak menyadari kondisi mereka karena tidak menunjukkan gejala yang jelas.
Berikut ini adalah beberapa gejala batu empedu yang perlu diwaspadai:
Nyeri abdomen
Gejala yang paling umum pada penderita batu empedu adalah nyeri di daerah abdomen atau perut bagian atas. Nyeri ini biasanya terjadi setelah makan, terutama makanan berlemak atau berminyak. Nyeri bisa berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam. Nyeri juga bisa menyebar ke bagian bahu atau punggung.
Mual dan muntah
Penderita batu empedu juga bisa merasakan mual dan muntah. Kondisi ini disebabkan karena adanya peradangan pada dinding empedu dan saluran pencernaan. Pada beberapa kasus, penderita bahkan bisa merasakan muntah darah.
Demam dan menggigil
Demam dan menggigil adalah gejala yang perlu diwaspadai bagi penderita batu empedu. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi pada dinding empedu. Penderita juga bisa merasa lelah dan kehilangan nafsu makan.
Kuning pada kulit dan mata
Penderita yang mengalami penghambatan aliran empedu bisa mengalami kondisi yang disebut sebagai ikterus. Kondisi ini menyebabkan kulit, mata, dan bahkan kuku menjadi berwarna kuning. Ini terjadi karena bilirubin, zat yang dihasilkan dari pemecahan sel darah merah, menumpuk dalam tubuh.
Sakit saat buang air kecil
Ini adalah gejala yang jarang terjadi pada penderita batu empedu. Namun, jika batu empedu menghalangi saluran kencing, maka penderita bisa merasakan sakit saat buang air kecil. Pada kasus yang parah, penderita bisa mengalami infeksi saluran kencing.
Jika kamu mengalami gejala-gejala di atas, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis batu empedu di Surabaya. Jangan biarkan gejala terus berlanjut, karena bisa jadi gejala tersebut merupakan tanda bahwa batu empedu sudah cukup besar dan perlu segera diobati.
Pengobatan Batu Empedu oleh Dokter Spesialis di Surabaya
Batu empedu adalah masalah kesehatan yang umum terjadi dan dapat terjadi pada siapa saja, meskipun lebih sering pada wanita dan terjadi pada mereka yang over-weight. Pengobatan batu empedu memiliki beberapa pilihan, mulai dari obat-obatan sampai operasi untuk pengangkatan batu empedu. Karena itu, penting untuk mengetahui dan konsultasi dengan dokter spesialis batu empedu di Surabaya untuk menentukan pengobatan terbaik yang ada.
1. Pengobatan Obat-Obatan
Pada beberapa kasus batu empedu yang masih kecil dan belum menyebabkan adanya masalah kesehatan yang lebih serius bisa diobati dengan obat. Jika Anda terserang batu empedu, dokter spesialis batu empedu di Surabaya dapat meresepkan obat seperti Ursodeoksikolat, obat pencair batu empedu yang dapat membantu batu empedu larut dalam empedu. Obat-obatan lainnya juga dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan yang dapat terjadi saat batu empedu Anda bergerak di dalam tubuh Anda sebelum dikeluarkan.
2. Operasi Pengangkatan Batu Empedu
Operasi pengangkatan batu empedu disebut juga kolektomi. Operasi ini dilakukan untuk mendapatkan batu empedu yang tidak dapat dikeluarkan melalui obat-obatan, atau ketika batu empedu terlalu besar sehingga menyebabkan masalah kesehatan, seperti peradangan atau infeksi pada kandung empedu. Dokter spesialis batu empedu di Surabaya biasanya akan merekomendasikan operasi ini pada pasien yang didiagnosis memiliki batu empedu. Ada beberapa jenis operasi pengangkatan batu empedu, tetapi mayoritas dilakukan menggunakan teknologi survei, yaitu dengan membuat sayatan kecil di bawah tulang rusuk kanan pasien menggunakan laparoskopi. Pasien bisa pulang beberapa jam setelah operasi namun dibutuhkan waktu beberapa minggu untuk pemulihan.
3. Lithotripsy ESWL
Lithotripsy ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy) adalah metode pengobatan batu empedu non-invasif, yang menggunakan gelombang suara untuk menghancurkan batu empedu menjadi fragmen kecil yang kemudian akan keluar dari tubuh melalui urin. Metode Lithotripsy ESWL cocok untuk pasien dengan batu empedu yang berukuran kecil dan mudah dikeluarkan. Metode ini juga menimbulkan risiko minimal dan tidak memerlukan waktu pemulihan yang lama.
4. Pencegahan Batu Empedu
Pencegahan batu empedu merupakan tindakan penting yang harus dilakukan setelah pasien mendapatkan perawatan untuk mengeluarkan batu empedu. Pencegahan bisa dilakukan dengan mengubah pola makan dan gaya hidup. Dokter spesialis batu empedu di Surabaya akan merekomendasikan konsumsi makanan yang rendah lemak, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan sereal, bukan makanan yang digoreng atau dengan tinggi lemak. Dalam beberapa kasus, dokter spesialis batu empedu di Surabaya mungkin merekomendasikan penggunaan suplemen, seperti asam ursodeoksikolat, untuk mencegah terbentuknya batu empedu.
Dalam kasus terburuk, pasien mungkin terpaksa menjalani operasi pengangkatan kandung empedu. Setelah operasi, Anda harus lebih memperhatikan pola makan dan menjaga berat badan ideal, juga merubah gaya hidup dan rutin berolahraga agar tetap sehat dan mencegah terbentuknya batu empedu kembali. Jika Anda mempunyai masalah kesehatan terkait batu empedu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis batu empedu di Surabaya yang tepat.
Pencegahan Terjadinya Batu Empedu pada Tubuh Anda
Apakah Anda sering merasakan nyeri di rongga perut bagian kanan atas? Bisa jadi itu adalah gejala batu empedu, di mana ada batu-batu kecil yang terbentuk di dalam kantung empedu dan kemudian menyebabkan sakit. Batu empedu bisa memengaruhi kualitas hidup Anda, sehingga sangat penting untuk memahami cara mencegahnya.
Berikut adalah lima cara untuk mencegah terjadinya batu empedu pada tubuh Anda:
1. Menjaga Berat Badan Sehat
Obesitas atau kelebihan berat badan menjadi salah satu faktor risiko utama terjadinya batu empedu. Semakin berat tubuh, semakin banyak kolesterol yang dihasilkan, dan semakin tinggi risiko terjadinya pembentukan batu empedu. Jadi, jika Anda ingin mencegah terjadinya batu empedu, penting untuk menjaga berat badan sehat. Olahraga teratur, konsumsi makanan sehat dan bergizi serta menyeimbangkan antara asupan kalori dengan aktivitas fisik bisa membantu menjaga berat badan tetap normal.
2. Mengonsumsi Serat yang Cukup
Dalam menjaga kesehatan tubuh, mengonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi sangat penting. Kandungan serat dalam makanan bisa membantu mengurangi risiko terjadinya batu empedu. Serat bisa ditemukan pada buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Ahli gizi merekomendasikan konsumsi setidaknya 25 gram serat per hari bagi perempuan dan 38 gram per hari bagi lelaki.
3. Memperbanyak Konsumsi Air Putih
Memperbanyak konsumsi air putih sangat penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Dehidrasi bisa menyebabkan batu empedu, sebab makanan dan minuman yang di konsumsi akan menjadi terlalu banyak kandungan gizinya. Belum lagi, kurang minum air bikin orang makin sering ngemil gorengan atau makanan ringan tinggi lemak, yang ternyata bisa memicu terbentuknya batu empedu. Oleh karena itu, disarankan untuk memperbanyak konsumsi air putih setidaknya 2 liter per hari.
4. Menjaga Tingkat Gula Darah Terkendali
Orang yang menderita diabetes atau mengalami fluktuasi tingkat gula darah yang besar cenderung memiliki risiko lebih besar untuk terkena batu empedu. Studi menunjukkan, tingkat gula yang tinggi bisa membentuk kristal yang kemudian bisa menjadi batu empedu. Oleh karena itu, menjaga tingkat gula darah terkendali bisa membantu mencegah terjadinya batu empedu.
5. Mengurangi Konsumsi Makanan Kaya Lemak
Kolesterol yang berlebih dalam makanan sama dengan peningkatan risiko terbentuknya batu empedu. Makanan yang kaya akan lemak, jengkol, dan juga durian sebaiknya dihindari atau dikurangi konsumsinya. Ahli menyarankan, menjaga asupan kolesterol harian di bawah 300 mg, apabila mengonsumsi makanan kaya kolesterol akan meningkatkan risiko terjadinya batu empedu pada seseorang yang mengonsumsinya.
Jadi, mengikuti lima cara pencegahan di atas dapat membantu mencegah terjadinya batu empedu pada tubuh Anda. Namun, bila Anda mengalami gejala-gejala batu empedu seperti nyeri hebat, mual dan muntah, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis batu empedu di Surabaya sebelum terlambat.